Filling Up Your Cup

28 January 2020

Photo by Lum3n.com from Pexels
Bulan lalu, saya mulai mendengarkan channel podcast The Art of Parenting oleh Jeanne Marie, seorang parenting mentor. Pas denger, waw kayaknya kok podcast ini buat saya banget. Kondisinya saat itu saya lagi ngerasa overwhelmed banget sama urusan jadi ibu. Stress anak nangis dan gak mau makan, stress lihat rumah berantakan, gak semangat karena gak sempat mandi atau makan proper. Rasanya kok kayak gak ada yang betul aja gitu. Pernah gitu gak sih buibu? Dari episode pertama podcast ini, sudah banyak poin yang menjadi highlight saya. Padahal episode pertama ini hanya introduction saja loh. Makin gak sabar buat dengar episode-episode berikutnya nih. Saya mau bahas nih beberapa highlight yang saya dengar ya. 


Your child is not giving you a hard time. Your child is having a hard time. [Jeanne-Marie Paynel]

Sebelumnya saya juga pernah membaca ini dibahas di dalam buku Montessori Toddler oleh Simone Davies (ini bukunya bagus banget menurut saya, ada terjemahan bahasa Indonesianya juga). Sering banget kan kita saya tuh kalau anak lagi nangis-nangis atau tantrum gitu mikir mereka bikin pusing karena mereka nangis-nangis. Padahal itu sih kitanya aja yang ikut frustasi ya kan. Setelah baca kata-kata ini, saya tuh selalu jadiin mantra kalau Arsyad lagi tantrum biar gak ikut malah emosi. Inget-inget sebenernya mereka yang lagi having a hard time karena mungkin punya keinginan tapi terkendala bahasa dan frustasi kita kok gak ngerti-ngerti maksud mereka. Kitanya gak usah take it personal karena sebetulnya mereka juga gak nangis-nangis buat nyerang kita atau punya intention bikin kita kesel ya kan. 

Parenting was never meant have to be done alone. Don't be ashamed or scared to ask for help. [Jeanne-Marie Paynel]

Kalau ada pepatah it takes a village to raise a child, kayaknya kalau jaman dulu tuh artinya bisa harfiah juga. Jaman dulu tuh besarin satu anak yang ikut andil beneran bisa sekampung ya kan. Satu keluarga anaknya bisa belasan trus adik tuh diurus kaka-kakaknya, gak lupa tante om rumahnya deket-deket, dan ada tetangga yang ikut andil ngurus anak. Jaman sekarang banyak juga yang ngurus anak beneran cuma bapak ibunya doang, mungkin plus nanny atau asisten rumah tangga. Atau bisa ya sehari-hari berdua aja sama ibunya without nanny or asisten rumah tangga (kayak saya). Jeanne-Marie bilang bahwa kita perlu create a village around because it is important for you and for you children. Village disini tuh bisa macem-macem bentuknya, bisa komunitas, kelompok bermain, tetangga, atau apapun. Masuk akal sih karena jujur saja jadi full stay at home mom tuh kalau gak ada 'village' tuh ya kamu bingung mau ngomong sama siapa, kalau butuh bantuan atau masukan sama siapa. Kita dan anak kita juga perlu sosialisasi juga ya kan sama dunia. 

Filling up your cup first. So important for us to pay attention to what we need before we can be present and really there for our children. Ask yourself several times a day: what do I need right now? [Jeanne-Marie Paynel]

Ini banget yang saya rasain kemarin-kemarin. Sempet ngerasa kok jadi sumbu pendek ngadepin anak. Dia tantrum kok jadi berasa ikut tantrum. Setelah dipikir-pikir tuh alasannya sesepele ya gak sempet sarapan jadi lapar. Asli kita tuh kalau lapar kan bawaannya senewen ya ga sih. Lu aja kali naf hahaha. Filling up your cup tuh bisa jadi gak harus fancy kayak liburan, nonton konser, spa atau apa. Kalau saya pribadi bisa jadi sesimpel butuh minum, butuh makan proper, butuh mandi (sempat 2 kali sehari dan tenang). Atau kadang-kadang butuh waktu sedikit me time sebelum anak dan suami bangun dan keriweuhan dimulai haha, baca buku, atau yoga untuk peregangan badan yang pegal-pegal. Terasa banget lah kalau sudah filling up the cup, saya lebih punya ability to handle the stresses of the day :))

Intinya kita harus takes time, be mindful! Taking care of yourself itu bukan selfish. Makanya cukup make sense kenapa kalau di pesawat kita diinstruksikan untuk pasang oxygen mask pribadi sebelum membantu anak atau orang lain kalau keadaan darurat. You are not much help anyone kalau kamu keburu passed out kurang oksigen pas bantu orang lain duluan.

Ini juga nyambung sama kata-kata kak Puty di podcastnya, Puty's Journal Ep. 5 #PodcastIbuIbu Gimana sih Biar Produktif? Kak Puty bilang bahwa ibu-ibu itu diibaratkan teko yang harus mengisi cangkir-cangkir di sekelilingnya yaitu anak, suami, keluarga. Kalau ibu sendiri tidak merasa penuh, tidak merasa bahagia, tidak merasa berdaya, tidak merasa mampu, atau bahkan demotivated, bagaimana dia bisa memberi energi positif kesekililingnya.

Setiap orang tentu beda-beda cara untuk mengisi cangkirnya masing-masing. What do you do to keep your cup full?

Post a Comment