Memilih Peralatan Masak yang Baik untuk Kesehatan

17 August 2021


Jadi sebelum punya anak, jujur aja aku super clueless tentang masak. Dari kecil aku gak pernah masak, paling jauh cuma bantu potong sayur, atau bantu bagian goreng itu juga yang tertentu aja yang minyaknya ga banyak haha. Mana ada pernah bikin masakan dari nol ya kecuali mie, atau nugget atau nasi goreng pake bumbu instan. Pindah kerja harus tinggal sendiri di luar kota mulai masak dikit-dikit tapi ya mentok di sop, tumis sayur, yang gampang-gampang. Nikah punya suami juga doi tau aku ga bisa masak dan Alhamdulillah gak demanding harus masak tiap hari blabalabla. Gapapa gofood grabfood aja (God bless him). Aku juga dulu gak terlalu mikirin banget sih aku ga bisa masak. Aku dulu mikirnya ya gak semua orang pinter masak, kalau ga bisa ya beli aja  atau cita-cita aja punya mbak di rumah yang pinter masak, atau hire chef sekalian hahaha.

Tapiii pas punya anak trus mau MPASI gila gila aku kalang kabut. Waktu sebulan lagi MPASI selain sibuk beli perintilan masak dan buku resep MPASI. Agak menyesal sih kok selama hidup ga belajar masak padahal masak kan skill buat bertahan hidup ya. Baru deh sejak anak MPASI mulai tau oh ini bentuk daun salam, ini sereh, kemiri, ketumbar, dan lain lain. Parah emang.

Nah saat research tentang per-MPASI-an ini juga aku mulai aware oh ternyata alat masak juga beragam banget materialnya. Selama ini aku masak kayaknya cuma punya non-stick cookware dan stainless steel. Aku juga mulai aware kalau gak semua jenis material cookware itu baik untuk kesehatan. Buat anak tuh ya ampun inginnya yang paling baik ya ga sih, harus aman, ga boleh toxic.

Setelah baca-baca, peralatan masak berdasarkan materialnya ini bisa aku kategorikan jadi 3: bad, better dan best.


Non-Stick Cookware
Images by Taken from Pixabay

Bad

Non-Stick

+ Tidak lengket dan mudah dibersihkan.

- Sering menggunakan lapisan PTFE (polytetrafluoethylene) yang mengandung PFOA (Perfluorooctanoic Acid). Kadar PFOA yang tinggi dalam darah bisa dikaitkan dengan kadar kolesterol tinggi, penurunan kesuburan dan penyakit tiroid. Walaupun banyak non-stick yang mengklaim bahwa coating yang digunakan PFOA free, mereka masih bisa menggunakan bahan kimia lain yang mungkin berbahaya. Peralatan masak non-stick tidak bisa digunakan untuk suhu terlalu panas (>240°C) karena akan melepaskan asap beracun. Kalau udah ada baret dilapisan coatingnya segera ganti aja ya. Pokoknya hindari banget banget non-stick yang mengandung PTFE, PFOA, PFOS, Teflon dan GenX.

Aluminium

+ Ringan dan murah. Kondukror yang baik jadi bisa cepar panas. Tahan terhadap karat dan korosi.

- Bersifat biokaumulatif, artinya bisa terakumulasi dalam tubuh seiring waktu. Kadar aluminum yang tinggi pada badan dapat menganggu pernapasan dan masalah neurologis.


Le Creuset
Photo by Becca Tapert on Unsplash

Better

Ceramic

+ Aman masuk microwave, tahan suhu super panas. 

- Bisa chips atau boncel, retak permukaan.

Enamel Cast Iron 

+ Non reaktif, lebih mudah dibersihkan daripada cast iron biasa. Tahan korosi dan karet. Tidak reaktif terhadap makanan acidic.

- Discolor untuk warna enamel yang putih apabila digunakan masak berwarna dalam waktu yang lama. Beberapa orang juga khawatir akan kandungan timbal dalam lapisan enamelnya. Sebaiknya pilih merek terpecaya, udah mahal trus gak bagus kan sayang juga ya. Mahaal, astaga pengen soalnya lucu tapi harus nabung dulu.

Cast Iron
Photo by Valiant Made on Unsplash

Best

Cast Iron

+ Tahan lama, lebih murah dari enamel cast iron. Untuk orang dengan defisiensi zat besi, menggunakan cast iron bisa membantu menambah zat besi dan mencegah anemia, walau terlalu banyak juga tentu tidak baik yaa. Tahan suhu super panas.

- Berat. Gak bisa masuk microwave. Agak ribet ya maitenancenya harus diseasoning, harus langsung dikeringin habis cuci,

Carbon Steel

+ Lebih ringan dibanding cast iron. 

- Gak bisa masuk mocrowave.

Stainless Steel

+ Mudah bersihin dan maintenancenya. Pilih stainless steel dengan kualitas yang baik seperti stainless steel 18/4,18/0, 18/8, 18/10.

- Non-stick, harus belajar teknik yang betul biar gak lengket. Ga bisa masuk mocrowave juga.

Glass

+ Aman dan non-reaktif. Bagus jadi bisa sekalian jadi tempat saji. Tidak reaktif terhadap makanan aacidic/alkaline. Bisa masuk oven dan microwave juga.

- Berat, mudah pecah, tidak tahan perubahan temperatur secara drastis. Gak bisa digunain di induction hob.


Ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan selain pros-cons di atas sebelum membeli peralatan masak. Jenis kompor apa yang dipakai, apakah gas atau induksi. Kalau pakai induksi  berarti harus menggunakan yang mengandung komponen magnetik atau besi di dalamanya. Gak bisa pakai glass atau alumunium karena tidak akan menghantarkan panas. Selain itu, masakan apa yang biasa dimasak, apabila masak makanan mengandung asam seperti banyak tomat dan lemon, lebih baik gunakan alat masak yang tidak reaktif terhadap asam seperti keramik, stainless steel dan kaca.

Nah kembali lagi sebelum pilih alat masak, kenalin lagi dulu kamu biasanya masak apa sih, entar yang cuci itu perwajanan siapa, repot gak maintenancenya, ada tempat nyimpennya gak. Tapi ya buibu tetep ya alat masak tuh emang punya peran buat kesehatan, tapi balik lagi kualitas makanan dan teknik yang kita pake buat masak apa. Iya stainless steel yang sehat tapi tiap hari deep fried ya sama aja ga sehat juga ya kan. Lalu pesan untuk diriku sendiri, percuma punya alat masak tapi ga nambah skill masak ujungnya gofood lagi grabfood lagi hehehe.


Referensi:
https://ireadlabelsforyou.com/skinny-safe-cookware/
https://gimmethegoodstuff.org/safe-product-guides/cookware/
https://thegoodlifedesigns.com/healthy-non-toxic-cookware/
https://qanvast.com/sg/articles/the-ultimate-homeowners-guide-to-buying-cookware-771
Read More

Tentang Doa dan Syukur

15 August 2021

Secrets of Divine LoveHai! Makin lama pandemi perasaan tiap hari makin overthingking ada aja yang dipikirin, ya gak sih. Pernah ga sih kaya aku suka mikir kok hidup aku sekarang gini ya, kok dulu aku ambil jurusan ini ya kok ga jurusan lain pas kuliah, kalau dulu gak resign  kerja aja terus gimana ya, kok bisa ya tinggal di Jakarta kenapa ga di Bandung dan masih banyak kalau kalau lainnya. Belum lagi suka ngeluh haduh cape amat harus beres beres, ya ampun ga ada waktu me time banget harus blablabla, haduh berantakan amat ni mainan, banyak amat ni cucian piring atau segala keluhan lainnya :)

Read More