Apakah Aman Menyimpan Countertop Microwave di Dalam Kabinet Dapur?

Foto oleh Hakim Santoso dari Pexels

Sekarang gampang ya mau cari inspirasi buat bikin kabinet dapur tuh banyaak banget deh. Kemarin lihat di instagram aja scrolling-scrolling bahkan banyak banget ya akun akun khusus share tentang rumahnya gitu sampai detail loh ngasih tau pake kitchen appliances brand apa dan tipenya. Kebetulan saya lagi cari inspirasi buat kabinet dapur nih. Yang menarik setelah saya lihat-lihat, banyak banget ya yang menggunakan tipe microwave countertop untuk dipasang ‘built in’ di dalam kabinet dapur. Ada yang berjarak bahkan ada juga yang mepet kanan kirinya ga ada jarak. Mungkin lagi jaman banget ya orang pengen tampilan interior dapurnya modern, minimalis, rapi jadi microwavenya di dalam cabinet. Tapi sebenernya aman ga sih masang countertop microwave di dalam cabinet?

Sebelumnya setelah saya pelajari, berdasarkan tempat penyimpanan, ada beberapa jenis microwave:

1. Countertop

Paling umum ditemukan di Indonesia, biasanya untuk penyimpanan di counter / meja dapur. Kekurangannya adalah ketinggiannya yang rendah jadi harus agak membungkuk kalau mau ngakses microwave dan makan space meja dapur. Apalagi kalau dapurnya kecil, meja dapur kan spacenya sayang banget ya butuh buat persiapan makanan. Kelebihannya, secara harga microawave countertop paling murah. Selain itu kalau bosen atau mau dipindahkan lokasinya juga gampang. Alternatif dari penyimpanan microwave ini adalah menyimpannya di rak khusus terpisah dari meja dapur.

Foto oleh Max Vakhtbovych dari Pexels

2. Over-the-range

Over-the-range biasanya disimpan di atas kompor sehingga space-saving karena tidak mengambil space meja dapur. Biasanya microwave over-the range juga berfungsi sebagai penyaring asap, sirkulasi udara dan menyediakan lampu ke arah kompor. Harganya biasanya lebih mahal dari countertop dan karena dipasang di atas kompor jadi instalasinya juga dilakukan professional dan membutuhkan biaya tambahan.

Foto oleh  Curtis Adams dari Pexels

3. Built-in

Paling popular saat ini adalah memasang microwave secara built-in, built-in microwave bisa menghasilkan tampilan bersih, rapi dan terintergasi. Menggunakan microwave built-in bisa direncanakan sebelum membuat dapur baru atau dengan renovasi kabinet dapur. Lokasi paling pas karena bisa menyesuaikan ketinggian yang kita inginkan dan tidak mengambil space meja dapur.

Foto oleh Max Vakhtbovych dari Pexels

Hal apa yang harus dipertimbakan saat memilih jenis microwave?

1. Rumah sendiri atau sewa? Yaaa kalau rumah sewa udah pasrah aja pake space yang ada beli yang countertop karena lebih fleksibel dan mudah dilepas pasang nantinya. Kalau kamu beli untuk rumah sendiri, mau bikin dapur baru atau renov, bisa memilih over-the-range atau builtin supaya lebih space-saving dan keliatan rapi di dalam cabinet.

2. Budget. Kalau terkendala budget yang penting fungsional punya microwave maka pilih yang countertop karena relatif lebih murah secara alat dan instalasinya.

3. Luas dapur. Kalau meja dapur kamu kecil, countertop akan makan tempat kecuali disimpan di rak terpisah. Overithe-range atau built-in akan ngebuat dapur kamu terlihat lebih rapi dan area meja dapur jadi lebih lowong untuk siapin makanan.

4. Aksesibilitas. Liat siapa yang akan pakai microwavenya dan berapa tingginya. Penting banget misalnya disimpen over the range tapi yang pakai pendek jadi susah ngakses microwave. Atau ada anak kecil umur SD yang mau pakai jadi ga bisa mandiri pakainya karena ga sampai.

Foto oleh Hakim Santoso dari Pexels

Menurut website Simply Better Living oleh Sharp USA, countertop microwave didesain khusus untuk meja dapur, memiliki ventilasi yang terpasang di bagian belakang atau samping microwave. Jika dipasang di dalam kabinet, ventilasi akan terhalang dan tidak dapat mengeluarkan uap dari microwave. Hal ini mempunyai risiko menyebabkan kebakaran di kabinet dapur.

Mungkin karena lebih pricey atau range built-in microwave emang ga begitu banyak di Indonesia, orang memilih countertop microwave yang lebih umum. Coba perhatikan dan tanya salesnnya, memang di Indonesia sendiri tidak semua brand menyediakan microwave built-in atau over-the range. Kalian bisa baca di sini untuk microwave built-in yang dijual di Indonesia. Sebenarnya bisa saja menggunakan countertop microwave di dalam kabinet selama mengikuti tindakan pencegahan keselamatan / safety precautions.

Faktor keamanan yang perlu diperharikan apabila menggunakan countertop microvave sebagai built-in / di dalam kabinet:

Ventilasi

Pastikan ventilasi yang cukup di sekeliling microwave. Countertop microwave biasanya punya ventilasi di pinggir atau atas atau belakang. Biasanya di dalam user manual, ada syarat dari manufaktur berapa minimum clearance / jarak minimal sekeliling microwave untuk memastikan airflow yang baik. Selalu ikuti petunjuk pemasangan dan pengoprasian, juga tindakan pencegahan keselamatan yang ada di user manual book.

Kekuatan Kabinet

Kabinet dipastikan harus cukup kuat untuk menanggung beban microwave

Kebersihan

Kalau masang countertop di dalam kabinet sudah pasti harus ada jarak minimal kan. Nah biasanya gap / jarak ini bikin jadi berdebu. Makanya penting banget luar microwave dibersihkan berkala karena kalau berdebu, malah berpotensi menyumbat ventilasi dan berpotensi bikin microwave over heating atau bahkan kebakaran.

Kabel

Jangan lupa dipikirkan dimana letak stop kontak untuk menyalakan microwave. Tidak direkomendasikan menggunakan kabel ekstensi atau power bar karena microwave harus connect ke grounded power outlet.

Jadi, apakah bisa menyimpann countertop microwave di dalam cabinet? Ya bisa saja asal memerhatikan hal penting di atas. Apakah aman menyimpan countertop microwave di dalam kabinet? Saya pribadi sangat menyarankan untuk tidak melakukannya. Countertop microwave dirancang khusus untuk digunakan di meja dapur yang memiliki ventilasi di bagian belakan atau samping unit. Gunakan microwave built-in yang khusus didesain untuk ditaruh di dalam cabinet. Tapi semua keputusan kembali lagi sama yang punya uang dan akan pakai, jangan lupa instruksi pemakaian dan tau risikonya. Terima kasih sudah membaca!