Sebenarnya perjalanan ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017. Sudah lama ya 8 bulan lalu, hehehe. Maklum foto-fotonya tercecer dan saya baru sempat mengumpulkannya dari berbagai device. Jadi awalnya saya dan pak suami pada bulan Februari 2017 mendapat hadiah pernikahan dari teman-teman kami berupa voucher menginap di Glamping Lakeside Rancabali. Senang sekali! Apalagi kami belum pernah kesini. Sayangnya waktu itu tanggal vouchernya bentrok dengan acara lain. Nah untungnya, voucher menginap gratis ini bisa di reschedule sampai akhir tahun 2017. Sebelum hangus, akhirnya kami buru-buru menyempatkan kesini.
Read: Throwback: Arfi & Nafisah Wedding ❤ - Part 1
Lokasi Glamping Lakeside Rancabali berada tepat di pusat destinasi wisata Ciwidey, Situ Patengan. Kalau sekarang, waktu tempuh dari Kota Bandung ke sini bisa menjadi lebih singkat karena adanya Tol Soroja (Soreang-Pasirkoja). Dari pintu Tol Soroja, dengan traffic normal dibutuhkan waktu sekitar satu jam untuk sampai ke sini. Berada di kawasan perkebunan teh, untuk masuk ke dalam kawasan, pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp. 20.000/orang.
Eh sebelumnya udah pada tau belum apa itu glamping? Singkatnya glamping atau glamorous camping adalah berkemah versi nyaman. Awal tahun 2018, saya pernah menulis tentang pengalaman glamping pertama saya di daerah Lembang, bisa dibaca disini ya :)
Terdapat beberapa tipe tenda di sini, yaitu 9 unit Lakeside Tent untuk kapasitas 4 orang, 10 unit Family Tent untuk kapasitas 8 orang, dan Premium Tent yang dikhususkan untuk VIP dan katanya tidak dibuka untuk umum. Selain dari segi kapasitas, perbedaannya ada pada lokasi tenda. Lakeside Tent ini lokasinya tepat berada di pinggiran danau, sedangkan Family Tent berada di undakan yang lebih tinggi. Saya dan pak suami senang sekali mendapatkan Lakeside Tent!
 |
| Family Tent |
Room rates untuk Lakeside Tent sendiri sebenarnya adalah 2 juta/hari (+15%-20% untuk weekend dan high season). Mayan juga yaa mahal. Glamping Lakeside Rancabali ini mengklaim bahwa fasilitas yang mereka tawarkan sekelas dengan hotel bintang 3. Apa saja fasilitas yang ada di dalam tenda?
- 1 king bed size + 2 single bed dibawah (matras saja)
- shower + hot shower
- toilet duduk, kamar mandinya bersih dan nyaman
- general room amenities: air mineral, kopi, teh
- balkon
- harga sudah termasuk sarapan di Pinisi Resto
Kalau melihat room details yang ditawarkan sebetulnya setiap kamar seharusnya dilengkapi dengan smart TV, tapi sayangnya di kamar saya waktu itu tidak tersedia. Kami sebelumnya tidak tau dan sudah terlalu malas komplain karena sampai lokasi sekitar jam 5 sore. Lagian buat apa TV ya kan, mending jalan-jalan dan menikmati pemandangan danau dan kebun teh. Kalau nonton TV sih di rumah aja hehe.
Selain TV, kekurangan lainnya adalah masalah prepetan jendela. Tau gak sih prepetan? Hahaha, saya bingung nulisnya apa. Ituloh jadi kan kalau jendela di tenda bukanya itu caranya kainnya digulung, trus nanti ditahan pake prepetan. Nah di tenda kami ini, semua prepetan buat nahan jendelanya udah putus. Otomatis, tendanya jadi bener-bener ketutup karena ga ada jendela yang bisa dibuka. Kalau kata saya tendanya ini sudah cukup lama kali ya. Beberapa risleting penutup tenda pun kondisinya sudah robek :(
 |
| View dari tenda kami, langsung pemandangan gunung dan danau |
 |
| Balkon untuk menikmati pemandangan, enjoy the sunrise! |
 |
| Pemandangan sunrise dari tenda |
Kalau dibandingkan dengan pengalaman glamping di Trizara Resort, untuk kamar rasanya lebih modern dan 'glamorous' Trizara. Tapi dibalik beberapa kekurangan tenda Glamping Lakeside, pemandangan yang didapatkan disini menurut saya jauh lebih indah! Pagi hari, selain karena udara dingin yang menusuk, saya terbangun karena mendengar suara ikan-ikan loncat di danau. Lanjut ke balkon, minum teh dan pop mie, sambil tunggu sunrise muncul dari balik gunung. Damai banget gitu rasanya hehe.
 |
| Pinisi Resto, kapal di atas bukit |
 |
| Sauasana dek Pinisi Resto |
Untuk makan termasuk sarapan pagi tersedia Pinisi Resto, restauran berbentuk kapal di atas bukit. Pinisi Resto ini dibuka sejak Juli 2016, beroperasi setiap hari mulai jam 7 pagi. Karena ini kawasan wisata terbuka, pengunjung Pinisi Resto bukan hanya sebatas penghuni glamping. Kami kesana saat long weekend, wah kebayang ga penuhnya kayak gimana. Waktu makan malam, kami sampai kesulitan mencari meja yang kosong saking penuhnya. Gak heran sih, soalnya banyak banget wisatawan yang berfoto-foto karena tempat makan ini sangat unik dan 'instagramable' ala anak-anak jam sekarang.
Pemandangan dari atas Pinisi Resto juga ga kalah bagusnya. Dari sini terlihat pemandangan pegunungan, danau, kawasan glamping, jembatan danau, dan perkebunan teh. Jangan keasikan lihat pemandangan sampai lupa makan ya. Soalnya saking dinginnya disini, makanan yang baru disajikan walaupun hangat cepet banget dinginnya hehe.
 |
| Jembatan danau |
 |
| Area serbaguna |
 |
| Jalan pagi sebelum sarapan, saya sampai pakai 2 lapis jaket karena kedinginan :) |
 |
| Jalan-jalan di perkebunan teh sebelum pulang |
Tips:
- Maksimalkan waktu, check-in jam 2 siang dan check-out jam 12 siang.
- Siapkan aktivitas yang seru di dalam tenda bersama keluarga atau teman-teman, turn off your gadget biar seru dan menambah kebersamaan.
- Bawa jaket super tebal, kalau perlu bawa selimut tambahan. Waktu saya kesana bulan Desember, dinginnya bener-bener deh saya sampai pakai 2 lapis jaket.
- Bawa minuman lebih karena cuma disediakan 2 botol ukuran 600 ml saja.
- Bawa banyak cemilan! Lapar-lapar enaknya memang ngemil ya kan.
- Nah kalau terlanjur ga bawa minum dan cemilan seperti saya, jangan lupa untuk bawa uang cash. Di area glamping banyak banget pedagang kaki lima dan mobil yang jual makanan ringan. Tapi mereka tentunya cuma nerima uang cash aja hehe.
Thanks for reading!
Jl. Raya Ciwidey Situ Patengan KM 39, Patengan, Rancabali, Bandung - Indonesia 40973
P. +62 821 8002 888
Website | Instagram
Post a Comment